Jumat, 03 Desember 2010

Hidup Adalah Ujian, Hidup Hanyalah Ujian


"Hidup Adalah Ujian. Hidup hanyalah ujian, Seandainya hidup ini nyata,kita tentu sudah tahu kemana harus pergi dan apa yang harus dilakukan."
Bila kita melihat hidup ini dan tantangan-tantangannya sebagai ujian, maka serangkaian ujian, Andai mulai melihat setiap masalah yang anda hadapi sebagai kesempatan untuk berkembang, kesempatan untuk menghadapi tantangan. Apakah anda dibanjiri masalah, tanggung jawab, bahkan hambatanyang tak dapat diatasi, bila anda memandangnya sebagai ujian, Anda akan selalu memiliki kesempata untuk sukses,dalam arti anda anda akan mengatasi apa yang menantang anda. Bila, disisi lain, anda melihat tiap masalah baru yang anda hadapi seabagi pertempuran yang harus dimenangkan untuk mempertahankan hidup, Anda mungkin sedang berada dalam perjalanan mendaki pegunungan terjal. Satu-satunya saat anda merasa bahagia adalah bila semuanya berjalan sesuai dengan keinginan anda. Dan kita semuatahu betapa jarangnya saat-saat seperti itu terjadi.
Sebagi eksperimen, lihatlah apakah anda dapat menerapkan gagasan ini pada hal-hal yang terpaksa harus anda tangani. Mungkin anda sedang menghadapi anak remaja anda yang sulit diatur atau seorang atasan yang terlalu banyak menuntut. Lihatlah apakah anda dapat dapat mendefinisikan kenbali masalah yang anda hadapi, dari menganggapnya sebagai :masalah" menjadi menganggapnya sebagi ujian. Dari pada berkutat dengan masalah itu, lihatlah apa yang dapat anda pelajari dari masalah ini. Tanyailah diri anda, Mengapa ada masalah seperti ini dalam hidupku? Apa ini artinya dan apa yang harus dilibatkan untuk mengatasinya? Mungkin aku melihat masalah ini dengan cara yang berbeda? Bisakah aku menganggapnya sebagai ujian atau semacam itu?."
Bila anda mempraktekan setrategi ini, anda mungkin anda akan kaget akan respons anda yang berubah. Sebagai contoh, saya biasabya selalu berkutat dengan masalah persepsi saya bahwa saya tak punya cukup waktu. Saya repot ke sana ke mari untuk membereskansegala sesuatu, Saya menyalahkan jadwal saya. keluarga, keadaan dan sebaginya, yang saya pikir berkontribusi atas nasib buruk saya. Lalu itu terjadi pada saya . Bila saya ingin bahagia, tujuan saya tak perlu sampai mengatur kehidupan saya sehingga saya punya lebih banyak waktu, tetapi lebih pada untuk melihat apakah saya dapat mencapai suatu titik dimana saya tetap merasa baik-baik saja bila tidak bisa menyelesaikan apa-apa yang saya pikir harus saya selesaikan. Dengan kata lain, tantangan nyata saya adalah untuk melihat perjuangan saya sebagai ujian. Melihat masalah sebagai ujian sangatlah membantu saya untuk mengatasi salah satu frustasi pribadi saya yang terbesar. Saya masih tetap berjuang sampai sekarang dan seterusnya untuk mengatasi perasaan kekurangan waktu saya, tetapi jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Saya sekarang jauh lebih bisa menerima segala sesuatu sebagaimana adanya.

"Don't Sweat The Small Stuff"
 Richard Carlson, Ph.D.

0 komentar:

Posting Komentar